- Desa Siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber
daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah¬ -
rnasalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan, secara
mandiri.
- Desa yang dimaksud di sini dapat berarti Kelurahan atau negeri atau istilah-istilah lain bagi kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah, yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat-istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
TUGAS
POKOK DAN FUNGSI FORUM KOMUNIKASI DESA SIAGA DESA
CIMAREME
- A. Ketua1. Melakukan Pembinaan2. Melakukan Pemantauan Evaluasi3. Menggalang Komunikasi4. Memberikan Bimbingan dengan cara memberdayakan pihak yang didampinginya sesuai dengan tupoksinya.5. Pendekatan dan Pembelajaran bagaimana cara memecahkan masalah dan memberikan pengalaman keterampilan.B. Sekretaris1. Mengatur Administrasi Desa Siaga Aktif2. Mencatat dan Melaporkan Segala Bentuk Kegiatan3. Mengatur Jadwal Kegiatan4. Menjalankan Roda Kegiatan Forum Komunikasi Desa Siaga Aktif5. Membuat Rencana Kerja6. Melakukan Tugas Lain yang diberikan oleh KetuaC. Bendahara1. Mengatur Keuangan2. Mengatur dan Mencatat Buku Kas masuk dan Kas Keluar3. Melaporkan Keuangan Setiap Bulannya4. Melakukan Tugas Lain yang Diberikan Oleh KetuaD. Kegawatdaruratan1. Kesiapsiagaan dan Penanggulangan kegawatdaruratan bencana berbasis masyarakat.2. Mengenali, mengurangi dan mencegah factor-faktor yang dapat menimbulkan masalah kesehatan dan kegawatdaruratan sehari-hari.3. Mengenal kondisi lingkungan desa setempat4. Peningkatan dibidang kegawatdaruratan sehari-hari.5. Meningkatkan kemampuan mengatasi masalah kesehatan khususnya masalah kegawatdaruratan dan bencana sehari-hari.E. Survailains1. Pemantauan masalah kesehatan2. Pengumpulan data, pengolahan dan interpretasi data secara terus menerus dan sistematik.3. Menciptakan sistem kewaspadaan dan kesiapsiagaan dini kepada masyarakat terhadap kemungkinan terjadinya berbagai macam masalah kesehatan dan penyakit.4. Mengetahui secara dini akan tanda-tanda timbulnya masalah gizi sebagai factor resiko.5. Memberikan pengarahan kepada masyarakat tentang kesehatan dan cara penanggulangan penyakit.6. Meningkatkan penyuluhan pencegahan penyakit menular dan tidak menular7. Peningkatan penyuluhan pencegahan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, penyakit DBD, Malaria, Osteoporosis, Gondok, Endemis, Anemia ibu Hamil, Penyakit Degeneratif seperti Jantung dan Diabetes, Kanker, Stroke, TB, Penyakit Infeksi dan lain-lain.8. Mengenal bahaya penyakit dan dampak kurang bersihnya lingkunganF. Kesehatan Lingkungan1. Menanamkan kesadaran tentang kebersihan pengelolaan kamar mandi dan jamban keluarga serta pemanfaatan jamban dan air bersih dalam rangka mewujudkan Desa Siaga Aktif.2. Mengupayakan terciptanya rumah-rumah penduduk yang sehat dengan lingkungan permukiman yang nyaman, aman dan sehat.3. Menjaga mata air, air sungai dan sumber air bersih dan bebas dari polusi4. Mengupayakan pembuangan sampah rumah tangga dan pabrik dikelola dengan baik.5. Mengupayakan pembuangan limbah cair dari rumah tangga dan pabrik dikelola dengan baik sehingga tidak mencemari lingkungan.6. Mengupayakan tempat-tempat umum memenuhi syarat-syarat kesehatan serta dikelola dengan baik dan benar.7. Memasyarakatkan biopori (lubang resapan) untuk mencegah genangan dan resapan air.8. Tanam dan pelihara pohon dalam rangka mewujudkan kelestarian lingkungan.9. Peningkatan pengetahuan tentang pengadaan, pemakaian dan penghematan air bersih dan sehat dalam keluarga.10. Mengoptimalkan saluran air11. Saber (sabtu bersih)12. Lomba kesehatan lingkunganG. Fasilitator UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat)1. Pengoptimalan Posyandu2. Pengoptimalan Polindes3. Pengoptimalan Poskesdes4. Pengoptimalan Tanaman Obat Keluarga5. Mengembangkan Posyandu Lansia6. Jumantik7. Ambulans Desa8. Pos PAUDH. PHBS (Prilaku Hidup Bersih dan Sehat)1. Mengenal tanda-tanda bahaya NARKOBA dan upaya pencegahannya.2. Memelihara tanaman obat keluarga3. Mengenal tanda-tanda bahaya kehamilan secara dini4. Memeriksakan kehamilan secara teratur dan menjadi akseptor KB. (KIA dan KB)5. Mensosialisasikan kesadaran donor darah di Desa6. Pemberantasan jentik nyamuk7. Menjadikan PHBS sebagai kebiasaan hidup sehari-hari8. Membudayakan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), kebersihan pribadi.9. Meningkatkan kesadaran Pasangan Usia Subur (PUS) tentang manfaat pemakaian alat kontrasepsi10. Lima Imunisasi Dasar Lengkap dan Imunisasi Rutin11. Meningkatkan kemampuan perencanaan kehidupan keluarga sehari-hari dengan berorientasi pada masa depan dengan cara membiasakan menabung12. Lomba pelaksana terbaik PHBS setahun sekaliI. Kadarzi (Keluarga Sadar Gizi )1. Memantapkan Kelauga Sadar Gizi (Kadarzi) dalam upaya menurunkan prefalensi anak balita kurang gizi.2. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi Balita, Lansia di Posyandu3. Penyediaan Makanan Tambahan bagi Anak Sekolah dan Pos PAUD (PMT-AS);
Upaya penambahan kalori (Protein, Karbohidrat, Lemak, Vitamin, Mineral, Air).4. Gizi seimbang kepada ibu hamil (BUMIL), ibu menyusui (BUSUI), balita.5. Memberikan penyuluhan tentang masalah gizi ditingkat keluarga6. Mewujudkan kebersamaan keluarga untuk dapat memperbaiki gizi dan kesehatan.7. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan prilaku keluarga tentang gizi seimbang.8. Menimbang berat badan secara teratur9. Menggalakan penggunaan garam beryodium10. Minum suplementasi gizi (Tablet Tambah Darah ataupun Kapsul Vit. A) sesuai anjuran.11. Pemahaman keluarga mampu mengenal, mencegah, dan mengatasi masalah gizi setiap anggotanya.J. Fasilitator1. Memfasilitasi segala bentuk kegiatan.2. Fasilitator mengelola pelatihan dengan membuat perencanaan pelatihan, menyiapkan ke-butuhan yang diperlukan dalam pelatihan, memastikan keefisienan waktu pelatihan, memantau jalannya pelatihan dan kemajuan tiap peserta.3. Mengolah informasi dan pengetahuan lapangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar